Triple Zet - Siapa yang paling bersalah atas ketidakpastian keadaan di semenanjung korea? Seperti yang sudah kita ketahui kawasan semenanjung korea sedang terjadi perang urat syaraf antara kedua korea yang memang semestinya masih dalam keadaan perang.
Saling lempar ancaman sedang berlangsung sengit, meski para pengamat masih meragukan akan adanya perang terbuka diantara kedua negara, tetapi situasi yang semakin pelik ini membuat kawasan asia pasifik dalam ancaman perang nuklir masa kini.
Korea utara kembali mengeluarkan peringatan kepada warga asing di wilayah korea selatan untuk segera meninggalkan korsel sebelum terjadi peperangan, setelah sebelumnya korea utara juga mengimbau kepada seluruh diplomat yang berada di korea utara untuk meninggalkan negara yang disebut sebagai negeri misterius tersebut karena setelah tanggal 10 april mereka (pihak korut .red) menyatakan tidak menjamin keamanan para diplomat asing apabila pecah perang. Hal ini cukup membuat sekutu utama korut yaitu china sedikit meradang.
Pihak AS sebagai sekutu kuat dari korea selatan menyatakan siap untuk melakukan segala kemungkinan yang mungkin akan terjadi, termasuk menjaga kemanan negaranya dan juga kepentingan AS di korea selatan dan kawasan asia pasifik. Ketidakpastian yang terjadi ini sedikit banyak di akibatkan oleh keputusan dewan PBB untuk menambah sanksi yang lebih berat kepada korean utara setelah negara itu berhasil meluncurkan rudak balistik yang diduga akan dimuati senjata nuklir. PBB dan Amerika Serikat juga meyakini bahwa korea utara telah melakukan uji coba nuklir bawah tanah mereka.
Lantas siapa yang salah atas kejadian yang menimpa semenanjung korea ini? dan siapa yang paling bertanggung jawab apabila perang saudara yang sama-sama tidak kita inginkan tersebut meletus kembali?
Berbeda dengan iran yang mengatakan bahwa "fasilitas nuklir yang mereka miliki hanya untuk bertujuan damai". Korea utara lebih tegas bahwa mereka memang memiliki senjata nuklir, meski lagi-lagi para pengamat perkembangan korea utara menyatakan bahwa "korea utara belum tentu memiliki kemampuan yang memadai untuk mempersenjatai rudal balistik mereka dengan muatan nuklir".
Korea utara juga secara tegas menyatakan akan menyerang Amerika serikat dan Korea selatan dengan senjata nuklir yang mematikan. Apa yang sebenarnya terjadi di semenanjung korea tersebut?
Para spekulan mengatakan bahwa Amerika menjadikan konflik antara Korsel dan Korut tersebut guna mengepung saingan utamanya yaitu China. Apakah hal ini benar dan dapat dipertanggung jawabkan?
Saya rasa pendapat tersebut ada benarnya juga, karena meski bagaimanapun perkembangan China baik dibidang ekonomi terlebih perkembangan militernya cukup membuat negeri paman sam ini was-was. Dengan adanya konflik ini maka Amerika bisa menempatkan pasukannya secara besar-besaran di daerah - daerah strategis di kawasan asia pasifik.
Apakah Korut hendak bunuh diri dengan menantang Amerika secara langsung?
Meski negeri tersebut ditengarai memiliki senjata nuklir tetapi tentu saja mereka tidak menginginkan apabila negara mereka diserang oleh Amerika serikat dan seutunya. Sebesar apapun kekuatan Korut tidak akan berani membarikan ancaman yang dianggap sangat serius oleh Amerika apabila mereka (korut .red) tidak memiliki dukungan yang pasti dari sekutunya. Dukungan seperti apa?
Kita lihat saja kelanjutan dari situasi yang sangat sulit untuk ditebak bagaimana akhirnya ini.
No comments:
Post a Comment
Silahkan tanggapi artikel ini dengan bahasa yang baik dan benar
Note: Only a member of this blog may post a comment.